Senin, 04 Desember 2017

Rangkuman Buku System Analysis and Design

BAB 3: Requirements Determination
-         Fase Analisis
Fase analisis menentukan garis besar tujuan bisnis untuk sistem, menentukan ruang lingkup proyek, menilai kelayakan proyek, dan menyediakan rencana kerja awal. Pada fase ini, seorang system analyst bekerja secara ekstensif dengan klien untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk sistem yang baru. Proses dasar fase analisis memiliki tiga langkah:
1.      Memahami situasi yang ada (as-is system)
2.      Identifikasi perbaikan
3.      Menentukan kebutuhan untuk sistem yang baru

-         Penentuan Kebutuhan
Penentuan kebutuhan dilakukan untuk mengubah penjelasan tingkat tinggi mengenai kebutuhan bisnis yang tercantum dalam permintaan sistem ke dalam daftar kebutuhan yang lebih tepat. Daftar kebutuhan ini didukung, dikonfirmasi, dan diklarifikasi oleh kegiatan lain dalam fase analisis: membuat use case, membangun proses model, dan membangun data model. Kebutuhan bisnis menggambarkan sistem “apa” dan kebutuhan sistem menggambarkan “bagaimana” sistem akan diterapkan. Kebutuhan fungsional berhubungan langsung dengan proses  yang harus dilakukan atau informasi yang harus ada. Kebutuhan non-fungsional mengacu pada sifat perilaku yang harus dimiliki sistem, seperti kinerja dan kegunaan.

-         Requirements Elicitation Techniques
Terdapat lima teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan bisnis untuk sistem yang diusulkan: wawancara, pengembangan aplikasi gabungan, kuesioner, analisis dokumen, dan observasi. Wawancara melibatkan pertemuan dengan satu atau banyak orang untuk mengajukan pertanyaan kepada mereka. Joint Application Development (JAD) memungkinan tim proyek, pengguna, dan manajemen bekerja sama untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem. Kuesioner adalah serangkaian pertanyaan tertulis yang dikembangkan untuk mendapatkan informasi dari individu. Analisis dokumen memerlukan pengkajian dokumentasi yang ada dan memeriksa sistem itu sendiri. Observasi, tindakan mengamati proses yang sedang dilakukan, adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan informasi tentang sistem seperti apa dan memungkinkan analisis untuk melihat realitas suatu situasi secara langsung.

-         Strategi Kebutuhan Analisis
Fase analisis seringkali mengharuskan pengguna bisnis untuk berpikir kritis tentang kebutuhan bagi sistem baru mereka. Beberapa strategi dapat membantu, analisis masalah dan analisis akar permasalahan adalah dua strategi yang dapat membantu pengguna bisnis dalam memahami permasalahan pada sistem saat ini yang memerlukan perbaikan. Analisis waktu, activity-based costing, dan benchmarking informal adalah tiga strategi analisis populer yang dapat membantu tim menemukan proses yang paling membutuhkan perancangan ulang. Analisis hasil, analisis teknologi, dan penghapusan aktivitas adalah tiga strategi yang dapat digunakan untuk “memaksa” pengguna bisnis memikirkan proses bisnis dengan cara baru, memungkinkan untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikan proses bisnis.


BAB 4: Use Case Analysis
-         Use Cases
Use Cases menggambarkan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan beberapa output. Setiap use case menggambarkan bagaimana pengguna eksternal memicu suatu kejadian dimana sistem harus menanggapi. Use Case memiliki nama, nomor, tingkat kepentingan, deskripsi singkat, actor utama, trigger, precondition, postcondition, input utama dan output, dan daftar langkah utama yang diperlukan untuk menjalankannya. Use case dapat diidentifikasi dengan meninjau persyaratan fungsional. Daftar kejadian dan respon juga berguna dalam mengidentifikasi peristiwa penting yang harus dijelaskan dalam use case. Setelah use case selesai, seringkali persyaratan fungsional baru dan perluasan dapat diturunkan.

-         Membuat Use Cases
Saat membuat use case, hal pertama yang harus dikenali adalah kejadian pemicu (eksternal atau temporal) dan actor utama. Selanjutnya, kembangkan daftar langkah-langkah utama yang terlibat dalam menggunakan input untuk menghasilkan output yang dibutuhkan dan respon yang diinginkan terhadap kejadian tersebut. Sekarang, pikirkan lebih dalam tentang setiap langkah dan identifikasi input dan output spesifik untuk setiap langkah. Terakhir, minta pengguna untuk memainkan peran sesuai use case untuk memverifikasi bahwa use case yang dibuat sudah benar.

Bab 5: Process Modeling
-         Data Flow Diagrams
Empat simbol digunakan dalam DFD (proses, data flows, data stores, dan entitas eksternal). Proses adalah aktivitas yang melakukan sesuatu. Setiap proses memiliki nama (frasa kata kerja), sebuah deskripsi, dan sebuah nomor yang menunjukkan relasi dengan proses lain dan proses anaknya. Setiap proses harus memiliki setidaknya satu output dan biasanya satu input. Sebuah data flow adalah sepotong data atau sebuah objek yang memiliki nama (kata benda) dan sebuah deskripsi yang dimulai atau berakhir pada suatu proses. Sebuah data store adalah file manual atau komputer yang memiliki nomor, nama (kata benda), serta memiliki setidaknya satu input data flow dan satu output data flow (kecuali jika penyimpanan data dibuat oleh proses di luar DFD). Entitas eksternal adalah orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar ruang lingkup sistem dan memiliki nama (kata benda), dan sebuah deskripsi. Setiap rangkaian DFD dimulai dengan sebuah konteks diagram dan DFD tingkat 0 dan memiliki DFD tingkat 1, DFD tingkat 2, dan seterusnya. Setiap elemen pada DFD tingkat tinggi (yaitu, data flows, data stores, dan entitas eksternal) harus muncul pada DFD tingkat rendah atau akan tidak seimbang.

-         Membuat Data Flow Diagrams
DFD dibuat dari use cases. Pertama, tim akan membuat konteks diagram yang menunjukkan semua entitas eksternal dan data flows yang masuk dan keluar dari sistemnya. Kedua, tim membuat fragmen DFD untuk setiap use case yang menunjukkan bagaimana use case mentransformasikan data flow dengan entitas eksternal dan data store. Ketiga, fragmen DFD ini disusun ke dalam DFD level 0. Keempat, tim mengembangkan DFD tingkat 1 berdasarkan langkah-langkah dalam setiap kasus penggunaan untuk menjelaskan dengan lebih baik bagaimana mereka beroperasi. Kelima, tim memvalidasi kumpulan DFD untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran serta tidak mengandung kesalahan sintaks atau semantik. Iterasi menjadi penting untuk memastikan DFD satu halaman atau lebih jelas dan mudah dibaca.

Bab 6: Data Modeling
-         Basic Entity Relationship Diagram Syntax
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah teknik yang paling umum untuk menggambarkan data model, sebuah cara formal untuk merepresentasikan data yang digunakan dan dibuat oleh sistem bisnis. Ada tiga elemen dasar dalam bahasa pemodelan data, masing-masing diwakili oleh simbol grafis yang berbeda. Entitas adalah blok bangunan dasar untuk model data. Dapat berupa orang, tempat, atau hal tentang data yang dikumpulkan. Sebuah atribut adalah tipe informasi yang ditangkap tentang sebuah entitas.

Atribut yang secara unik dapat mengidentifikasi satu instance dari suatu entitas disebut identifier. Komponen model data ketiga adalah relasi, yang menyampaikan hubungan antar entitas. Relasi memiliki kardinalitas (rasio instance parent dan instance child) dan modalitas (parent harus ada ketika child ada). Informasi mengenai semua komponen lainnya ditangkap oleh metadata dalam kamus data.

-         Membuat Entity Relationship Diagram
Langkah dasar dalam membuat ERD adalah (1) mengidentifikasi entitas, (2) menambahkan atribut yang sesuai ke setiap entitas, dan (3) menggambarkan relasi antar tiap entitas untuk menunjukkan bagaimana hubungan satu sama lain. Ada tiga jenis entitas khusus yang dimiliki ERD. Kebanyakan entitas adalah independen, karena satu (atau lebih) atribut dapat digunakan secara unik untuk mengidentifikasi sebuah instance. Entitas yang bergantung pada atribut dari entitas lain adalah dependen. Sebuah persimpangan entitas ditempatkan di antara dua entitas untuk menangkap informasi tentang relasinya. Secara umum, data model didasarkan pada interpretasi; maka dari itu, penting untuk menyatakan dengan jelas asumsi-asumsi yang mencerminkan peraturan bisnis.

-         Validasi Entity Relationship Diagram

Normalisasi, proses dimana serangkaian peraturan diterapkan pada model data logis untuk menentukan seberapa baik proses terbentuknya. Sebuah data model logis dalam bentuk normal pertama (1NF) jika tidak mengandung atribut berulang, yang merupakan atribut untuk menangkap beberapa nilai untuk satu instance. Bentuk normal kedua (2NF) mensyaratkan bahwa semua entitas dalam 1NF dan hanya berisi atribut yang nilainya bergantung pada keseluruhan pengenal (yaitu, tidak ada ketergantungan parsial). Bentuk normal ketiga (3NF) terjadi ketika sebuah model berada dalam 1NF dan 2NF dan tidak ada atribut yang dihasilkan bergantung pada atribut non-identifier (yaitu, tidak ada ketergantungan transitif). Dengan setiap pelanggaran, entitas tambahan harus dibuat untuk menghapus atribut yang berulang atau ketergantungan yang tidak semestinya ada pada entitas. Akhirnya, ERD harus diimbangi dengan DFD untuk memastikan bahwa entitas data model dan atribut sesuai dengan data store dan data flow pada model proses. Matriks CRUD adalah alat yang berharga untuk digunakan saat proses penyeimbangan dan model data.

Senin, 02 Oktober 2017

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BUKALAPAK


 Hasil gambar untuk bukalapak

Bukalapak merupakan salah satu pasar daring (online marketplace) terkemuka di Indonesia (biasa dikenal juga dengan jaringan tokodaring ) yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak. Seperti halnya situs layanan jual - beli daring (online) dengan model bisnis customer-to-customer (C2C), Bukalapak menyediakan sarana penjualan dari konsumen-ke-konsumen di mana pun. Siapa pun bisa membuka toko daring untuk kemudian melayani calon pembeli dari seluruh Indonesia baik satuan ataupun dalam jumlah banyak. Pengguna perorangan ataupun perusahaan dapat membeli dan menjual produk, baik baru maupun bekas, seperti sepeda, ponsel, perlengkapan bayi, gawai (gadget), aksesori gawai, komputer, sabak (tablet), perlengkapan rumah tangga, busana, elektronik, dan lain-lain.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Bukalapak


Pada Bukalapak terdapat beberapa fitur, antara lain:
  1. Pulsa
  2. Paket Data
  3. Listrik PLN
  4. Voucher Game
  5. Buka Dompet
  6. Tiket Kereta
  7. Tiket Pesawat
  8. Zakat Profesi
Hardware yang digunakan BUKALAPAK tentu saja Komputer dan Server. BUKALAPAK bisa diakses di website melalui Personal Computer atau smartphone. Orang-orang yang menggunakan produk BUKALAPAK adalah pemilik barang dan konsumen. Data ada di perusahaan tersebut paling tidak memiliki data pemilik barang, data transaksi, dan data penjualan sebagai penunjang kinerja bisnis.

Klasifikasi Bukalapak berdasarkan Klasifikasi Obrien


a) Operating Support System
i. Transaction Processing System
Transaction Process System adalah sistem informasi yang mengatur segala bentuk proses transaksi antara pemilik perusahaan dengan target konsumen. Biasanya, dalam sebuah perusahaan, digunakan customer support atau kasir atau karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tersebut.
Transaction Process pada website BUKALAPAK adalah yang berinteraksi langsung dengan penggunanya, baik penjual maupun pembeli. Selain itu proses dalam pengiriman produk dari penjual menuju konsumen diatur dalam sistem informasi transaksi.

ii. Process Control System
Process Control System adalah peralatan /sistem informasi yang menunjang supervisory control dan akusisi data, programmable logic controller, dan distributed control system yang dapat mengumpulkan dan mengirim data seiring proses produksi.
Dalam BUKALAPAK, salah satu hal yang menjadi sebuah process control adalah bagaimana barang yang ingin diinputkan oleh penjual harus memiliki spesifikasi-spesifikasi tertentu sehingga apabila spesifikasi yang diminta tidak diinputkan maka sistem akan menolak entry untuk barang tersebut.

iii. Enterprise Collaboration System
Enterprise Collaboration System adalah sistem komunikasi antar karyawan dalam sebuah perusahaan yang menunjang kolaborasi platform, enterprise social networking tools, intranet korporal, dan Internet publik.
Dalam BUKALAPAK, hubungan tersebut dapat terjalin dengan menggunakan Customer Service sebagai bentuk layanan antara user dengan penjual.

b) Management Support System
i. Management Information System
Management Information System adalah sistem informasi yang menyediakan review / laporan detail kepada pihak manajemen. Laporan ini berguna untuk efisiensi dalam Transaction Process System.
Laporan yang dimaksud dalam perusahaan BUKALAPAK dapat berupa data-data traffic maupun berapa banyak pembeli dan lain-lain.

ii. Decision Support System
Decision Support System adalah aplikasi suatu program yang menganalisa data bisnis dan menyajikan data data tersebut sehingga user bisa membuat sebuah keputusan bisnis.
Analisis Decision Support System pada BUKALAPAK menggunakan data khusus yang didapatkan dari pengumpulan data berupa traffic transaksi yang ada sebelumnya untuk memberikan saran keputusan berupa ekspansi usaha maupun menambahkan fitur.
iii. Executive Information System
Executive Information System adalah tipe dari sebuah Sistem Informasi Management yang memfasilitasi dan mendukung informasi bagi senior eksekutif dan penunjang materi dalam sebuah pengambilan keputusan.
Sistem yang dimaksud dalam perusahaan BUKALAPAK dapat berupa data-data traffic untuk pertimbangan pengambilan pimpinan BUKALAPAK.
c) Specialized Processing System
i. Expert System
Expert System adalah sistem komputer yang menyerupai kemampuan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para ahli.
Sistem yang dimaksud dalam perusahaan BUKALAPAK dapat berupa data-data traffic untuk pertimbangan pengambilan pimpinan BUKALAPAK.
ii. Knowledge Management System
Knowledge Management System adalah sistem informasi yang mengaplikasikan dan menggunakan prinsip knowledge management. Dengan kata lain, Knowledge Management System menggunakan seluruh pengetahuan bisnis yang ada sebagai penunjang kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Dalam BUKALAPAK terdapat ahli dalam bisnis yang akan menunjang kegiatan bisnis perusahaan.

iii. Strategic Information System
Strategic Information System adalah sebuah sistem informasi yang berfokus pada strategic management dan isu-isu bisnis dan organisasi internal.
Terdapat para ahli yang mengurus isu-isu bisnis dan internal perusahaan BUKALAPAK.

iv. Functional Business System
Functional Business System adalah macam-macam dari sistem informasi yang menunjang fungsi bisnis dalam bidang akuntansi, finansial, marketing, operation management, dan pengelolaan sumber daya manusianya.
Dalam BUKALAPAK pasti terdapat macam-macam sistem informasi untuk menunjang semua elemen yang membuat bisnis perusahaan berjalan.


Klasifikasi sistem informasi Bukalapak ke dalam Piramida Pengguna


a.    Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap, dan ringkasan. 
Pada studi kasus Bukalapak, yang termasuk TPS antara lain:
·         Marketing
·         Content
·         Design
·         HRD
·         Finance
·         Quality Control
·         Customer Service

b.    Management Information Systems (MIS)
MIS mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
Pada studi kasus Bukalapak, yang termasuk MIS yaitu Direktur Bagian.

c.     Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan MIS karena sama-sama menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari MIS karena menekankan pada fungsi pendukung pembuat keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
·         Mengambil elemen-elemen informasi
·         Menganalisis seluruh file
·         Menyiapkan laporan dari berbagai file
·         Memperkirakan dari akibat keputusan
·         Mengusulkan keputusan
·         Membuat keputusan
Pada studi kasus Bukalapak, yang termasuk DSS yaitu Direktur Utama.


d.    Executive Information Systems (EIS)
EIS adalah sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor penentu keberhasilan.
Pada studi kasus Bukalapak, yang termasuk EIS yaitu Komisaris Umum.




*Artikel ini merupakan jawaban kuis 1 dari kuliah APSI Semester 5 Informatika 2017, diambil dari berbagai sumber.

Minggu, 17 September 2017

Klasifikasi OBrien - Expert System

Dalam implementasi bisnis keseharian Sistem Informasi diklasifikasikan OBrien :

Kali ini saya akan membahas tentang Expert System. Apa itu expert system?

Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris : expert system) adalah sisteminformasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

KELEBIHAN
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
  1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
  2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
  3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
  4. Meningkatkan output dan produktivitas.
  5. Meningkatkan kualitas.
  6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
  7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
  8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
  9. Memiliki reliabilitas.
  10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
  11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
  12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
  13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
  14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan


KEKURANGAN
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
  1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data.
  2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar.
  3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional.
  4. Susah dikembangkan.
  5. Membutuhkan waktu yang lama.


Contoh Expert System:
  1. MYCIN : diagnosa penyakit
  2. Dendral : mengidintifikasikan struktur molekul campuran kimia yang tidak dikenal
  3. XCON & XSEL : konfigurasi sistem komputer besar,
  4. Prospector : bidang biologi


Berikut adalah video penjelasan tentang Expert System:



Senin, 04 September 2017

Analisis Perancangan Sistem Infomasi ZALORA


Hasil gambar untuk zalora adalah


ZALORA adalah toko online fashion dan kecantikan yang menawarkan koleksi pakaian, aksesoris, sepatu dan produk kecantikan untuk pria dan wanita. Berpusat di Singapura, ZALORA juga terdapat di Hong Kong, Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Brunei.
Lalu, bagaimana Sistem Informasi Zalora?





Transaction Processing Systems (TPS):
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap, dan ringkasan. 

Pada studi kasus Zalora, yang termasuk TPS adalah:
  • Marketing
  • Content
  • Design
  • HRD
  • Finance
  • Quality Control
  • Customer Service


Management Information Systems (MIS):
MIS mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

Pada studi kasus Zalora, yang termasuk MIS yaitu Direktur Bagian.


Decision Support Systems (DSS):
DSS hampir sama dengan MIS karena sama-sama menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari MIS karena menekankan pada fungsi pendukung pembuat keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
  • Mengambil elemen-elemen informasi
  • Menganalisis seluruh file
  • Menyiapkan laporan dari berbagai file
  • Memperkirakan dari akibat keputusan
  • Mengusulkan keputusan
  • Membuat keputusan
Pada studi kasus Zalora, yang termasuk DSS yaitu Direktur Utama.


Executive Information Systems (EIS)
EIS adalah sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor penentu keberhasilan.

Pada studi kasus Zalora, yang termasuk EIS yaitu Komisaris Umum.

Kamis, 01 Juni 2017

Final Project Ticket Machine

  1. //class TicketMachine
  2. public class TicketMachine
  3. {
  4.     //the price of a ticket from this machine
  5.     private int price;
  6.     //the amount of money entered by a customer so far
  7.     private int balance;
  8.     //the total amount of money collected by this machine
  9.     private int total;
  10.     private int refund;
  11.     private int tickets;
  12.    
  13.     public TicketMachine(int ticketCost)
  14.     {
  15.         price=ticketCost;
  16.         balance=0;
  17.         total=0;
  18.         refund=0;
  19.         tickets=0;
  20.     }
  21.    
  22.     public int getPrice()
  23.     {
  24.         return price;
  25.     }
  26.    
  27.     public int getBalance()
  28.     {
  29.         return balance;
  30.     }
  31.    
  32.     public void insertMoney(int amount)
  33.     {        if(amount > 0)
  34.         {
  35.             balance += amount;
  36.         }
  37.         else
  38.         {
  39.             System.out.println("Please insert a sensible amount of money.");
  40.         }
  41.     }
  42.    
  43.     public void printTicket()
  44.     {
  45.         if(balance > 0)
  46.         {
  47.             if(balance >= price)
  48.             {
  49.                 tickets = purchaseTickets();
  50.                
  51.                 int i=1;
  52.                
  53.                 while (i <= tickets)
  54.                 {
  55.                     System.out.println("---------------------");
  56.                     System.out.println("--The PBO A Express--");
  57.                     System.out.println("--Ticket " + i );
  58.                     System.out.println("- " + price + " cents. ");
  59.                     System.out.println("---------------------");
  60.                    
  61.                     i++;
  62.                 }
  63.                 total += balance;
  64.                
  65.                 refund = refundBalance();
  66.                
  67.                 if(refund == 0)
  68.                 {
  69.                     System.out.println("No change given.");
  70.                 }
  71.                 else
  72.                 {
  73.                     System.out.println("Amount to refund: " + refund + " cents.");
  74.                 }
  75.                 balance = 0;
  76.                
  77.             }
  78.             else
  79.             {
  80.                 System.out.println("Please insert " + (price -balance) + " more cents.");
  81.             }
  82.         }
  83.         else
  84.         {
  85.             System.out.println("Please insert a positive amount of money.");
  86.         }
  87.     }
  88.    
  89.     public int refundBalance()
  90.     {
  91.         int amountToRefund;
  92.        
  93.         amountToRefund = balance - price * tickets;
  94.        
  95.         balance = 0;
  96.        
  97.         return amountToRefund;
  98.     }
  99.     public int purchaseTickets()
  100.     {
  101.         int numberOfTickets;
  102.        
  103.         numberOfTickets = balance / price;
  104.        
  105.         return numberOfTickets;
  106.     }
  107. }

Rangkuman Buku System Analysis and Design

BAB 3: Requirements Determination -           Fase Analisis Fase analisis menentukan garis besar tujuan bisnis untuk sistem, menentukan...